This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Cara Cheat Game Govenor Of Poker

Beberapa hari ingin menaklukkan Game Govenor Of Poker, kok gak bisa-bisa, akhirnya cari akal dengan cheat enggine. Akhirnya ketemu dalam 2 jam game ini lunas, sampai finish.
Nah... bagi sodara-sodara yang masih kebingungan ngeCheatnya, nih Kang Helmy kasih solusi :
PERTAMA

Sekilas tentang Pendidikan

Setelah membaca artikel di http://www.topix.com/forum/world/TL1LF7NU34E1F0VA6  saya sangat terkejujt, bukan berarti benci, bukan berarti marah kepada Malaysia. Tetapi sangat disayangkan sekali, apakah sudah tidak adalagi Guru Indonesia yang  berkibar dan berkiprah ke luar negeri seperti masa era 70 an dulu? Apakah begitu rendahnya pendidikan di Indonesia sehingga Bahasa Indonesia diajarkan bukan oleh orang Indonesia sendiri?
Kalau saya ingat pada waktu saya sekolah SD dulu, guru-guru saya begitu keras mengajarkan perkalian, pembagian, peta buta. Saya disuruh menghafalkan Undang-Undang Dasar 45, saya harus menghafalkan Butir-Butir Pancasila, dan bahkan sering di setrap di depan kelas, manakala saya tidak bisa menunjukkan nama kota propinsi pada sebuah peta buta di depan kelas. Boro-boro laptop, kalkulator saja tidak ada, semua serba manual, serba jadul, serba kuno. Yang saya baca setiap hari hanya sebuah buku terbitan Balai Pustaka (Buku Cetak) yang sudah usang karena berganti generasi dari kakak-kakak kelas saya sebelumnya. Ada sebuah pelajaran PMP,